Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan bahwa dua provinsi di Indonesia telah resmi keluar dari jebakan pendapatan menengah atau middle income trap. Kedua provinsi tersebut adalah DKI Jakarta dan Kalimantan Timur.
Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pendapatan per kapita di Jakarta Pusat bahkan telah melampaui pendapatan per kapita Ibu Kota Indonesia yang saat ini masih dijabat oleh DKI Jakarta. Menurutnya, pendapatan per kapita DKI Jakarta mencapai US$ 21.000.
“Jakarta ini sudah lolos middle income trap. Jakarta pendapatan per kapitanya US$ 21.000. Kalau kita mau masuk lagi ke puncak Jakarta, yaitu di Jakarta Pusat itu sudah US$ 50.000,” ujar Airlangga dalam acara Perayaan Hari Jadi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ke-58 di Jakarta, Jumat (25/7/2024).
Airlangga menambahkan bahwa catatan pendapatan per kapita Jakarta yang telah berhasil masuk kategori maju ini merupakan bukti bahwa aglomerasi Jakarta telah berjalan sebagaimana kota-kota maju di negara lain.
Ia menjelaskan bahwa pendapatan per kapita di Jakarta bisa tinggi karena industrinya sudah banyak yang berbasis jasa, sebagaimana ciri khas dari kota-kota maju di negara lain.
“Di luar Jawa itu banyak yang resource based berbasis daripada bahan baku, tetapi Jakarta sudah services industry. Jakarta sudah seperti negara-negara lain yang basisnya adalah jasa. Nah oleh karena itu tantangan belum berakhir, PR jalan terus,” tutur Airlangga.
Sementara itu, provinsi kedua yang berhasil lepas dari jebakan pendapatan menengah adalah Kalimantan Timur. Provinsi ini akan menjadi lokasi ibu kota baru Indonesia.