Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa belum ada kesepakatan di antara negara-negara G20 untuk mengejar pajak orang super kaya dalam pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) yang berlangsung di Brasil pekan lalu. Menurutnya, dalam rangkaian Presidensi G20 ini, Pajak Internasional dalam Global Taxation Agreement memang menjadi salah satu topik utama. Tujuannya adalah untuk mencegah penghindaran pajak antar negara yang dilakukan oleh wajib pajak.
G20 masih belum sepakat mengenai langkah terkait hal ini,” ujar Sri Mulyani melalui unggahan Instagram, Sabtu (27/7).
Dalam pertemuan ini, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral juga membahas kebijakan suku bunga tinggi oleh The Fed yang lebih panjang sehingga menyebabkan arus modal keluar dan tekanan depresiasi terhadap mata uang, disertai kenaikan interest rate (bunga) yang dialami di seluruh dunia.
“Ini menghasilkan tekanan dan kompleksitas kebijakan fiskal dan moneter di banyak negara antara menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan dan kesempatan kerja,” imbuhnya.
Pembahasan lain yang tak kalah penting adalah Sektor Keuangan dan Financial Inclusion. Seperti risiko akibat inovasi instrumen keuangan pada teknologi digital seperti crypto, stable coin, dan Central Bank Digital Currency terhadap stabilitas sistem pembayaran dan sektor keuangan.