in

Dari Pengusaha Tambang ke Pejabat Pemerintah: Kisah Bahlil, Semua Karena Allah dan Presiden Jokowi!

Jakarta – Menteri Investasi sekaligus Kepala Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan kebingungannya saat ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk masuk kabinet di periode kedua. Bahlil mengaku tidak pernah berpikir untuk menjadi pejabat. “Saya jadi pejabat karena Allah dan Pak Jokowi,” ujar Bahlil dalam kuliah umum di Universitas Paramadina, Jakarta, pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Bahlil juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah bercita-cita menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meskipun ia adalah kader Partai Golkar. Awalnya, Bahlil adalah seorang pengusaha, dan ia menganggap posisinya saat ini sebagai kehendak Tuhan. “Allah berkehendak lain,” katanya. Oleh karena itu, Bahlil menyarankan agar orang tidak bercita-cita menjadi menteri. “Jangan bercita-cita jadi menteri, nanti tidak jadi menteri,” tambahnya.

Bahlil bercerita bahwa ketika masih menjadi pengusaha tambang nikel, ia bisa menghasilkan pendapatan 2,5 juta ton nikel per tahun. Jika dihitung dengan nilai rupiah saat ini, pendapatan tersebut mencapai sekitar Rp 600 miliar. “Itu profit net perusahaan saya.

Politikus Partai Golkar ini mengusulkan agar pemilihan umum, baik legislatif maupun eksekutif, digelar secara proporsional tertutup. Menurutnya, demokrasi terbuka seperti saat ini justru memungkinkan orang yang tidak memiliki kapasitas kepemimpinan untuk terpilih hanya karena memiliki logistik yang cukup. “Kembali ke pemilihan tertutup saja, dipilih DPR saja. Ditusuk partainya. Itu lebih murah,” kata Bahlil.

Bahlil juga menyarankan agar pemilihan bupati, wali kota, dan gubernur dilakukan oleh DPR. Dalam sistem pemilihan tertutup, masyarakat hanya mencoblos partai saja. Bahlil menilai bahwa dalam demokrasi terbuka seperti saat ini, banyak terjadi politik uang. “Kalau pemilihan banyak politik uang.