Jakarta – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) berhasil meraih dua penghargaan bergengsi dalam ajang Badan Pangan Nasional (Bapanas) Award tahun 2024.
Penghargaan pertama yang diterima oleh Pemprov Jateng adalah sebagai Penyelenggara Gerakan Pangan Murah (GPM) Tingkat Provinsi Terbaik II. Penghargaan ini merupakan pengakuan atas upaya Pemprov Jateng dalam menyediakan pangan murah bagi masyarakat.
Penghargaan kedua diberikan kepada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng untuk kategori Integrasi Data Pangan Inovatif melalui aplikasi SISLOGDA (sislogda.jatengprov.go.id). Aplikasi ini memudahkan pengelolaan data pangan secara efektif dan efisien.
Selain penghargaan, Pemprov Jateng juga menerima bantuan sarana prasarana untuk penguatan logistik pangan. Bantuan ini akan digunakan untuk menyimpan bahan pangan yang mudah rusak, sehingga dapat menjaga kualitas dan ketersediaan pangan di wilayah tersebut.
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana, menyatakan bahwa penghargaan ini menjadi motivasi bagi Pemprov Jateng untuk terus mengelola pangan dengan baik.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Nana pada acara Bapanas Award yang digelar di The Sultan Hotel & Residence Jakarta pada Minggu (28/7/2024) malam.
Program ini diselenggarakan melalui sinergi dengan berbagai instansi. Hingga Juli 2024, program ini telah dilaksanakan sebanyak 808 kali dengan omzet mencapai Rp 39,7 miliar. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 553 kali dengan omzet Rp 35,59 miliar.
Selain GPM, upaya lain yang dilakukan adalah pemantauan rutin pasokan dan harga pangan baik di tingkat produsen, pedagang, maupun konsumen.
Proyeksi ketersediaan beras tahun 2024 mencapai 6.185.220 ton, sementara kebutuhannya hanya 4.060.888 ton, sehingga terdapat surplus sebesar 2.124.331 ton.
Sebagai upaya untuk stabilisasi harga pangan, Pemprov Jateng bekerjasama dengan berbagai instansi seperti BUMN, BUMD, BUMP, Gapoktan/Poktan, Asosiasi, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), dan pelaku usaha lainnya. Selain itu, ada juga program fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) untuk membiayai pengiriman bahan pangan dari produsen ke konsumen, sehingga harga pangan lebih terjangkau.
Pemprov Jateng juga memfasilitasi Kios Pangan Murah untuk meningkatkan keterjangkauan pangan masyarakat. Lokasi diprioritaskan pada desa miskin, desa rawan pangan, desa dampingan, dan daerah pantauan inflasi.
Sampai saat ini, telah terfasilitasi 350 Kios Pangan Murah di 28 kabupaten/kota, dengan realisasi penyerapan beras sebanyak 411.675 kg dan telur 70.430 kg.
Kepala Bapanas RI, Arief Prasetyo Hadi, mengatakan bahwa penghargaan yang diberikan merupakan bentuk apresiasi bagi daerah-daerah yang berhasil menjaga inflasi dan ketahanan pangan nasional, serta asosiasi yang aktif dalam bidang pangan. Arief menekankan pentingnya kolaborasi yang solid antara seluruh stakeholder di bidang pangan.