in

7 Poin Pidato Megawati di Mukernas Perindo yang Mengejutkan!

Jakarta – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menjadi pembicara kunci dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo yang digelar di Inews Tower, Jakarta Pusat, pada Selasa, 30 Juli 2024. Dalam pidatonya, Megawati menyinggung berbagai isu mulai dari pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK hingga dukungannya kepada Kamala Harris sebagai kandidat Presiden Amerika Serikat.

Pemeriksaan Sekjen PDIP oleh KPK
Megawati kritik keras mengenai pemeriksaan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Ia mengkritik penyidik KPK, AKBP Rossa Purbo Bekti, yang dinilainya telah memeriksa Hasto secara sewenang-wenang. Menurut Megawati, pemeriksaan terhadap Hasto tidak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

Hukum Diobrak-abrik Kekuasaan

Ia merasa bahwa penguasa sedang mengincar orang-orang dekatnya untuk dikriminalisasi karena tidak ada yang berani menghadapi dirinya secara langsung. “Mau ngambil saya enggak berani. Sasarannya di sekeliling saya,” tegasnya.

Izin Tambang Ormas Agama
Megawati juga mengkritik langkah pemerintah yang memberikan izin tambang kepada organisasi masyarakat (ormas) keagamaan. Menurutnya, pemerintah tidak fokus menghadapi ancaman krisis pangan karena terlalu sibuk dengan urusan tambang.

Megawati meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan potensi krisis pangan di Indonesia.

Hukum Poco-poco
Dalam pidatonya, Megawati juga menyebut soal penegakan hukum di Indonesia yang menurutnya seperti senam poco-poco.

Ia menilai permasalahan hukum di Indonesia bermula dari para pemangku kepentingan yang tidak berkomitmen untuk membangun sistem hukum yang kuat.

Kudatuli Tak Tuntas
Megawati juga menyinggung peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996 atau yang dikenal dengan peristiwa Kudatuli.

“Jadi bayangkan dari tahun berapa itu, sampai sekarang ya seperti tidak dibuka-buka,” kata Megawati.

Kudatuli adalah kerusuhan disertai kekerasan yang terjadi pada 27 Juli 1996 di kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat.

Kecurangan Pilpres
Megawati juga mengkritik dugaan kecurangan dalam Pilpres 2024. Menurutnya, ada pihak yang tidak jantan mengakui kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) dalam Pemilihan Presiden 2024 lalu.

“Kok (PDIP) boleh ikut pemilu, tapi setelah itu ada TSM? Enggak ngaku lagi. Mbok ya jantan gitu loh. Ya harusnya jantan dong,” kata Megawati.

Dalam Pilpres 2024, PDIP bersama Perindo mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md sebagai calon presiden dan wakil presiden. Namun, pasangan ini kalah dan hanya menempati urutan ketiga.

Dukung Kamala Harris
Dalam ranah politik internasional, Megawati mengungkapkan dukungannya kepada Kamala Harris untuk maju menjadi kandidat Presiden Amerika Serikat. Megawati bahkan mengaku telah mengirim surat kepada Kamala.

Dalam kesempatan pidatonya itu, Megawati pun sempat diteriaki “I love you” saat meminta kaum perempuan di Perindo untuk tidak mau kalah dengan kaum lelaki.