Jakarta – Presiden Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi, menanggapi isu mengenai kemungkinan reshuffle atau kocok ulang komposisi menteri di Kabinet Indonesia Maju beberapa bulan menjelang berakhirnya masa jabatan pada Oktober 2024. Saat ditanya mengenai kabar pergantian posisi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang saat ini dijabat oleh Arifin Tasrif, Jokowi mempertanyakan ulang sumber kabar tersebut.
Isu mengenai pergantian komposisi Kabinet Indonesia Maju mencuat menjelang akhir masa jabatan Presiden Jokowi. Pada 18 Juli, Jokowi melakukan perubahan susunan wakil menteri dengan menunjuk dua orang dekat Presiden terpilih Prabowo Subianto, yaitu Thomas Djiwandono dan Sudaryono.
Thomas, yang merupakan keponakan Prabowo sekaligus Bendahara Umum Partai Gerindra, kini menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan. Sementara itu, Sudaryono menggantikan Harvick Hasnul Qolbi sebagai Wakil Menteri Pertanian. Jokowi menyatakan bahwa penunjukan Sudaryono dan Thomas bertujuan untuk keberlanjutan program pemerintah.
Belakangan ini, Politikus Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, disebut-sebut akan menggantikan Arifin Tasrif sebagai Menteri ESDM. Seorang petinggi Koalisi Indonesia Maju mengungkapkan kepada Tempo bahwa Arifin berpotensi diganti karena lebih condong ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Koran Tempo melaporkan hal ini pada Selasa, 30 Juli 2024.
Bahlil dinilai cocok untuk posisi Menteri ESDM karena pengalamannya memimpin Satuan Tugas Penataan Penggunaan Lahan dan Penataan Investasi. Narasumber yang sama menyebutkan bahwa Bahlil sudah lama digadang-gadang menjadi Menteri ESDM. Mereka yang dekat dengan Bahlil membenarkan kemungkinan bos mereka menjadi Menteri ESDM yang baru.
Istana Kepresidenan sempat menyampaikan bahwa belum ada rencana Presiden Jokowi untuk mengocok ulang komposisi kabinet dalam waktu dekat.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan dirinya menjabat sebagai Menteri ESDM, Bahlil mengaku tidak tahu menahu.