Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan bahwa daya saing digital Indonesia mengalami peningkatan signifikan, naik dari peringkat 56 pada tahun 2019 menjadi peringkat 45 pada tahun 2023.
Menurut Airlangga, peningkatan ini mencerminkan kemajuan yang signifikan dalam ekosistem dan keuangan digital di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah dalam mendorong transformasi digital mulai membuahkan hasil yang positif.
Dalam konteks ekonomi digital, Airlangga juga mengungkapkan bahwa jumlah startup di Indonesia kini masuk dalam peringkat enam terbesar secara global. Di kawasan ASEAN, Indonesia bahkan menjadi pemimpin. “Indonesia memiliki 15 unicorn dan dua decacorn,” tambahnya.
Airlangga menyebutkan beberapa perusahaan Indonesia yang telah mencapai status unicorn dan decacorn serta beroperasi di berbagai negara. “Yang sudah global adalah GOTO, dia beroperasi di Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, India, dan Tiongkok. Dan J&T Express untuk pengiriman logistik ada di 13 negara,” jelasnya.
Selain itu, Airlangga juga menuturkan bahwa Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara tujuan investasi digital di kawasan ASEAN pada tahun 2023. “Nilai investasi digital Indonesia telah menembus US$22 miliar atau sekitar Rp356,8 triliun,” ujarnya. Meskipun Singapura masih menempati posisi pertama, Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam menarik investasi digital.