Jakarta – Pengguna perangkat Apple harus bersiap merogoh kocek lebih dalam untuk menikmati fitur kecerdasan buatan (AI) terbaru dari Apple, yang dikenal dengan nama ‘Apple Intelligence’.
Dikutip dari CNBC International pada Kamis (8/8/2024), Apple kemungkinan akan mematok biaya langganan sebesar US$ 20 (sekitar Rp 317.000) per bulan bagi pengguna yang ingin merasakan kecanggihan Apple Intelligence. Hal ini berbeda dengan Samsung yang telah meluncurkan ‘Galaxy AI’ dan menggratiskan fitur tersebut bagi pengguna HP Samsung yang kompatibel.
Analis menyebutkan bahwa Apple sedang mencari cara untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan melalui bisnis layanan yang lebih menguntungkan. Raksasa teknologi asal Cupertino ini berencana meluncurkan Apple Intelligence ke berbagai perangkat yang kompatibel mulai akhir tahun ini.
Saat memperkenalkan Apple Intelligence pada Juni lalu, Apple berjanji bahwa kemampuan asisten suara Siri akan meningkat secara signifikan. Selain itu, Apple Intelligence juga menawarkan beberapa kemampuan lain seperti pembuatan email dan gambar secara otomatis. Namun, fitur-fitur ini mungkin sulit dinikmati oleh pengguna di China dan Eropa karena terbentur oleh regulasi yang berlaku di wilayah tersebut.
Neil Shah dari Counterpoint Research mengatakan bahwa investasi dalam teknologi AI sangat mahal. Oleh karena itu, Apple tampaknya ingin segera mendapatkan kembali modal yang telah diinvestasikan dengan meraup pendapatan dari pengguna. Langganan Apple One, yang saat ini memakan biaya US$ 19,95 (sekitar Rp 317.000) per bulan, memberikan pengguna akses ke berbagai layanan Apple, termasuk Apple Music. Shah memperkirakan bahwa Apple bisa mematok biaya antara US$ 10-20 untuk Apple Intelligence sebagai bagian dari Apple One.
Pada kuartal yang berakhir Juni lalu, divisi layanan Apple berhasil mendulang pendapatan sebesar US$ 24,2 miliar (sekitar Rp 384 triliun). Hal ini cukup unik, mengingat banyak perusahaan hardware lain yang tidak memonetisasi software mereka. Shah menambahkan bahwa karakteristik AI adalah semakin sering digunakan, alat tersebut akan semakin mengenali penggunanya, yang pada akhirnya akan memunculkan ketergantungan pengguna terhadap AI.
Di sisi lain, sistem AI pada Apple tidak bisa dialihkan ke Android. Dengan demikian, pengguna Apple mau tidak mau harus membayar untuk menikmati kemudahan dengan beragam fitur AI yang ditawarkan oleh Apple.