Jakarta – Menjelang peringatan HUT RI ke-79, tingkat keterisian hotel dan penginapan di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) telah mencapai 100 persen. Informasi ini disampaikan oleh Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani. Menurutnya, kondisi penuh ini sudah terjadi sejak tiga bulan yang lalu.
Kondisi penuh ini tidak hanya terjadi di satu tempat, tetapi meliputi hotel-hotel di Samarinda dan Balikpapan. Karena keterisian hotel dan penginapan yang sudah mencapai kapasitas maksimal, banyak masyarakat yang memanfaatkan situasi ini dengan menyewakan rumah mereka sebagai alternatif penginapan.
Hariyadi juga menambahkan bahwa tingginya permintaan penginapan di kawasan IKN telah menyebabkan kenaikan tarif hotel secara otomatis. Sejak pembangunan IKN dikebut, rata-rata tingkat keterisian hotel di Samarinda dan Balikpapan meningkat hingga 70 persen. Namun, Hariyadi tidak bisa memprediksi sampai kapan kondisi ini akan berlangsung.
Menurut Hariyadi, keberlanjutan tingginya permintaan penginapan ini sangat bergantung pada keseriusan pemerintah dalam menyelesaikan pembangunan IKN. Jika pemerintah terus menunjukkan komitmen yang kuat, maka kemungkinan besar tingkat keterisian hotel akan tetap tinggi.
Dengan kondisi ini, masyarakat dan pelaku usaha di sektor perhotelan diharapkan dapat terus memanfaatkan momentum ini dengan baik. Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat terus mendukung pembangunan IKN agar dapat selesai tepat waktu dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.