Jakarta – Harga minyak mengalami lonjakan signifikan pada Rabu (14/8) seiring dengan prediksi menyusutnya persediaan minyak mentah dan bensin di Amerika Serikat (AS).
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent naik sebesar 30 sen menjadi US$80,99 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS meningkat 38 sen menjadi US$78,73 per barel.
Persediaan minyak mentah dan bensin di AS dilaporkan mengalami penurunan pada minggu lalu, sementara stok sulingan justru meningkat. Informasi ini disampaikan oleh sumber pasar yang mengutip data dari American Petroleum Institute pada Selasa (13/8). Berdasarkan data tersebut, stok minyak mentah menyusut sebanyak 5,21 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 9 Agustus. Di sisi lain, persediaan bensin berkurang 3,69 juta barel, dan stok sulingan naik 612 ribu barel.
Analis menyebut bahwa bocoran data tersebut menjadi salah satu faktor yang mengangkat harga minyak. Penurunan persediaan minyak di AS dapat menjadi indikasi kuatnya permintaan komoditas tersebut di Negeri Paman Sam, yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia.
Selain itu, harga minyak juga didukung oleh aksi tunggu pasar terhadap perkembangan konflik di Timur Tengah. Pasar menunggu respons Iran setelah negara tersebut berjanji akan memberikan tanggapan keras terhadap pembunuhan pemimpin Hamas pada akhir bulan lalu. Teheran diketahui telah menuduh Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.