Jakarta – Universitas Diponegoro (Undip) Semarang baru-baru ini menyangkal tuduhan adanya tindakan perundungan yang diduga memicu salah satu residen spesialis anestesi melakukan bunuh diri. Pihak Undip menegaskan bahwa institusi mereka telah dinyatakan bebas dari kasus perundungan sejak Agustus tahun lalu.
Plt Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengingatkan semua pihak untuk tidak terburu-buru dalam mengambil kesimpulan terkait kasus ini. Ia menekankan bahwa proses investigasi masih berlangsung dan perlu waktu untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan adanya upaya ‘membungkam’ para junior terkait kasus bunuh diri residen tersebut. Menurutnya, sejumlah junior dilarang untuk berbicara banyak mengenai kasus ini, yang menambah kompleksitas dalam proses investigasi.
Untuk memastikan kelancaran proses investigasi, dilakukan penutupan sementara Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Undip. Langkah ini diambil agar tidak ada gangguan dalam proses penyelidikan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan kepada wartawan pada Kamis (15/8/2024) bahwa penutupan sementara ini dilakukan karena adanya intimidasi terhadap para murid junior.