Jakarta – Kepala Biro Politik Hamas yang baru, Yahya Sinwar, hampir tertangkap oleh militer Israel di terowongan Gaza pada awal tahun ini. Informasi ini diungkapkan oleh Kepala Divisi ke-98 IDF, yang menyatakan bahwa ia dan pasukannya hanya “beberapa menit” lagi untuk menangkap Sinwar. Namun, Sinwar berhasil melarikan diri.
Selain hampir menangkap Sinwar, pasukan IDF juga menemukan sejumlah besar uang di terowongan tersebut. Tidak hanya itu, mereka juga menemukan kopi yang masih panas, menunjukkan bahwa tempat tersebut baru saja ditinggalkan.
Perang antara Israel dan Gaza telah berlangsung sejak Oktober. Menurut laporan dari media Turki, Anadolu, sebanyak 39.929 warga Palestina telah tewas dalam serangan tersebut, dengan 92.240 orang lainnya terluka. Konflik ini terus memakan korban jiwa dan menimbulkan penderitaan bagi banyak orang.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sering kali menyatakan bahwa kemenangan Israel sudah di depan mata. Namun, pada hari Senin, sekitar 100 perwira cadangan Israel menyatakan bahwa mereka masih jauh dari kemenangan. Pernyataan ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan di antara para pemimpin militer Israel mengenai situasi di lapangan.
Yahya Sinwar menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas di Teheran, Iran, setelah operasi pembunuhan yang diyakini didalangi oleh Mossad. Kematian Haniyeh memicu kemarahan Iran dan proksi-proksinya, yang berjanji akan membalas dendam kepada Israel. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih besar di kawasan tersebut.
Konflik yang berkepanjangan ini tidak hanya berdampak pada Israel dan Palestina, tetapi juga menimbulkan ketegangan di seluruh kawasan Timur Tengah. Iran, sebagai salah satu pendukung utama Hamas, telah berjanji untuk membalas dendam atas kematian Haniyeh, yang dapat memicu perang yang lebih besar dan lebih destruktif.