Beijing – Mulai Jumat (16/8/2024), China akan memulai proses skrining bagi orang dan barang yang masuk ke negara tersebut. Langkah ini diambil untuk mendeteksi adanya mpox selama enam bulan ke depan. Keputusan ini diambil hanya dua hari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus tersebut sebagai darurat kesehatan global.
Tujuan utama dari skrining ini adalah untuk mengidentifikasi dan mencegah penyebaran mpox. Orang-orang yang bepergian dari negara-negara dengan wabah virus ini, atau yang telah melakukan kontak dengan kasus-kasus mpox, diharapkan melapor ke bea cukai saat memasuki China. Administrasi bea cukai China menyatakan bahwa kendaraan, kontainer, dan barang-barang dari daerah dengan kasus mpox juga harus disanitasi.
Pada Kamis, Swedia mengumumkan kasus pertama varian mpox yang lebih berbahaya di luar Afrika. WHO memperingatkan ada kemungkinan besar terjadi kasus impor lebih lanjut dari jenis baru ini di Eropa. WHO juga menyuarakan peringatan keras atas memburuknya situasi mpox di Afrika, menyebutnya sebagai darurat kesehatan masyarakat global.
Sehari sebelumnya, pengawas kesehatan Uni Afrika juga mengumumkan darurat kesehatan masyarakat karena wabah yang semakin parah. Mpox telah menyebar ke seluruh Republik Demokratik Kongo, tempat virus yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet pertama kali ditemukan pada manusia pada tahun 1970, dan kini menyebar ke negara lain.
Mpox merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang berasal dari hewan terinfeksi kemudian ditularkan ke manusia. Namun, virus ini juga dapat ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak fisik yang dekat. Gejala mpox meliputi demam, nyeri otot, dan lesi kulit besar seperti bisul.