Jakarta – Wuling Motors di Indonesia telah memperkenalkan tiga model mobil listrik, yaitu Air EV, Binguo EV, dan Cloud EV. Dari ketiga model tersebut, Binguo EV menjadi yang paling menonjol sepanjang tahun ini dan kini memegang posisi sebagai mobil listrik terlaris di dalam negeri.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dari Januari hingga Juli, penjualan mobil listrik dari semua merek mencapai 17.826 unit. Angka ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai 6.928 unit.
Selama periode tersebut, Wuling telah menjual 7.093 unit atau hampir 40 persen dari total penjualan mobil listrik. Dengan pencapaian ini, Wuling saat ini menjadi merek mobil listrik terlaris selama tujuh bulan berturut-turut.
Keberhasilan Wuling ini sangat didukung oleh penjualan Binguo EV yang mencapai 3.743 unit dari Januari hingga Juli. Dua model lainnya, Air EV, terjual sebanyak 1.253 unit dan Cloud EV terjual 2.097 unit.
Pencapaian Binguo EV ini mencerminkan model mobil listrik yang saat ini digemari oleh masyarakat. Berdasarkan data spesifikasi, Binguo EV adalah hatchback dengan panjang hampir 4 meter dan lebar sekitar 1,7 meter. Meskipun desainnya adalah hatchback lima penumpang, kabinnya cukup luas untuk menopang kenyamanan.
Salah satu pertimbangan utama konsumen dalam memilih mobil listrik adalah kapasitas baterai dan jarak tempuh. Binguo EV menawarkan dua pilihan kapasitas baterai, yaitu 31,9 kWh dengan jarak tempuh 333 km dan 37,9 kWh dengan jarak tempuh 410 km.
Faktor lain yang mendorong keputusan konsumen adalah harga. Binguo EV dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau di kisaran Rp 300 jutaan, membuatnya mampu bersaing dengan hatchback konvensional seperti Toyota Yaris atau Suzuki Baleno.
Binguo EV tersedia dalam tiga varian, yaitu Long Range AC dengan jarak tempuh 333 km (Rp317 juta), Long Range AC-DC dengan jarak tempuh 333 km (Rp326 juta), dan Premium Range AC/DC dengan jarak tempuh 410 km (Rp372 jutaan).
Harga yang kompetitif ini dapat dicapai karena Binguo EV diproduksi secara lokal dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40 persen, sehingga mendapatkan insentif PPN sebesar 10 persen.