Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, mengungkapkan bahwa total aset industri jasa keuangan di Indonesia saat ini telah mencapai Rp 34 ribu triliun. Angka ini menunjukkan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.
Mahendra menjelaskan bahwa meskipun capaian industri jasa keuangan ini cukup besar, kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.
Mahendra menekankan bahwa penguatan dan pengembangan sektor jasa keuangan sangat penting untuk meningkatkan efisiensi. Karena itu, pemerintah menganggap penguatan dan pengembangan industri jasa keuangan ini sebagai langkah prioritas yang mendesak.
Mahendra juga menyoroti bahwa ruang untuk pengembangan sektor jasa keuangan di Indonesia masih sangat luas. Tingkat inklusi keuangan yang tinggi menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang memiliki akses ke layanan keuangan. Namun, indeks literasi keuangan yang masih di angka 65,43 persen menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan masih perlu ditingkatkan. “Kita perlu terus mendorong edukasi keuangan agar masyarakat bisa lebih memahami dan memanfaatkan produk keuangan dengan baik,” kata Mahendra.