Jakarta – Astra Daihatsu Motor (ADM) memprediksi akan terjadi perubahan signifikan dalam kebiasaan masyarakat menjelang diberlakukannya pembatasan BBM subsidi jenis Pertalite pada 1 September mendatang. Sri Agung Handayani, Marketing Director dan Corporate Communication Director ADM, menyatakan bahwa perubahan ini diperkirakan akan memicu antrean panjang dalam pembelian Pertalite sebelum aturan tersebut resmi berlaku.
Agung menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia cenderung menghemat penggunaan BBM subsidi ketika ada pembatasan. Namun, kebiasaan ini biasanya hanya bertahan satu hingga dua hari setelah pembatasan diterapkan. Setelah beberapa bulan, masyarakat umumnya akan kembali ke pola konsumsi awal dan perlahan beradaptasi dengan pembatasan Pertalite tersebut.
Meskipun demikian, Agung mengakui bahwa ia belum bisa banyak berkomentar mengenai dampak kebijakan ini terhadap penjualan kendaraan roda empat di perusahaannya. ADM akan melakukan pengamatan lebih lanjut setelah pemerintah resmi mengumumkan pembatasan tersebut.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan sosialisasi terkait pembatasan BBM subsidi, termasuk Pertalite dan Solar. Arifin juga telah menyampaikan kriteria kendaraan yang berhak menggunakan BBM subsidi, meskipun ia belum merinci teknis pelaksanaannya.
Teknis penerapan pembatasan pembelian BBM subsidi sudah mulai terlihat di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, menjelaskan bahwa kendaraan roda empat wajib terdaftar di MyPertamina agar diizinkan mengisi BBM.