Massachusetts – Eastern Equine Encephalitis (EEE), penyakit langka yang disebabkan oleh gigitan nyamuk, dilaporkan telah muncul di empat kota di Massachusetts, yaitu Douglas, Sutton, Oxford, dan Webster. Otoritas setempat mengimbau warga untuk tetap berada di dalam ruangan pada malam hari guna menghindari penularan virus tersebut.
EEE atau ensefalitis kuda timur pertama kali terkonfirmasi secara resmi di Massachusetts, Amerika Serikat (AS) pada tahun 2020. Penyakit ini dikenal sebagai salah satu penyakit yang jarang terjadi namun sangat serius.
Departemen Kesehatan Masyarakat Massachusetts melaporkan pada Jumat lalu bahwa seorang pria berusia 80-an dari Worcester County telah terinfeksi virus EEE (Eastern Equine Encephalitis). Meski demikian, rincian lebih lanjut mengenai paparan dan kondisi pria tersebut saat ini belum diungkapkan.
Gejala EEE biasanya muncul 5 hingga 10 hari setelah seseorang tergigit nyamuk yang terinfeksi. Gejala tersebut meliputi demam, leher kaku, sakit kepala, dan kelelahan. Hingga saat ini, belum ada vaksin untuk EEE, begitu juga dengan pengobatan khusus yang tersedia.
Pada tahun 2019, Massachusetts mencatat 12 kasus dugaan EEE, dengan enam di antaranya berujung pada kematian. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya penyakit ini dan pentingnya langkah-langkah pencegahan.
“EEE adalah penyakit langka tetapi serius, dan telah menjadi masalah kesehatan masyarakat,” kata kepala kesehatan masyarakat Massachusetts, Dr. Robbie Goldstein. Pernyataan ini menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit ini.
Hadirnya EEE diklasifikasikan sebagai berisiko “kritis.” Sebagai tindakan pencegahan, pejabat kota menyarankan warga untuk menghindari aktivitas luar ruangan dari senja hingga fajar, saat nyamuk paling aktif. Warga didorong untuk menyelesaikan aktivitas luar ruangan sebelum pukul 6 sore hingga September, dan sebelum pukul 5 sore setelah itu hingga embun beku pertama datang.
Selain itu, terdapat rekomendasi tambahan bagi warga, yaitu menggunakan obat nyamuk dan mengenakan baju lengan panjang serta kaos kaki saat berada di luar. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi risiko tertular virus EEE.