in

Gejala Mpox pada Anak: Kisah yang Mengejutkan!

Jakarta – Anak-anak di wilayah timur Republik Demokratik Kongo menjadi kelompok yang paling terdampak oleh wabah mpox saat ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah ini sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Negara ini menyumbang hampir semua kasus yang tercatat tahun ini, dengan lebih dari 450 kematian.

Menurut Dr. Pierre-Olivier Ngadjole dari lembaga amal Medair, sekitar 75% kasus Mpox yang ditangani oleh petugas medis di sana melibatkan anak-anak di bawah usia 10 tahun. Anak-anak tampaknya sangat terdampak oleh wabah ini karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum berkembang sepenuhnya.

Kasus Mpox yang paling parah terjadi di rumah sakit di Kavumu, sekitar 80 kilometer barat daya Munigi, di mana 800 pasien telah dirawat sejak Juni. Dari jumlah tersebut, delapan pasien meninggal dunia, semuanya berusia di bawah lima tahun. Salah satu korban adalah Ansima Kanigo, seorang anak berusia 2 tahun yang tertular cacar monyet dari salah satu di antara empat saudaranya. Semua saudara tersebut juga menderita penyakit ini. Ibunya, Nzigire Kanigo, yang berusia 35 tahun, awalnya tidak mengetahui apa itu cacar monyet.

Petugas kesehatan telah melakukan kunjungan ke tempat-tempat seperti kamp Mudja di dekat Gunung Nyiragongo untuk mengedukasi masyarakat tentang langkah-langkah yang harus diambil ketika mereka melihat gejala Mpox, termasuk membatasi kontak dengan orang lain. Anak-anak dapat tertular Mpox jika mereka melakukan kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi. Virus ini dapat menyebar di rumah melalui kontak dekat dengan saudara kandung, orang tua, pengasuh, atau anggota keluarga lainnya.

Seperti pada orang dewasa, tanda paling umum dari Mpox pada anak-anak dan remaja adalah ruam yang berkembang dari lesi makulopapular menjadi vesikel, pustula, dan akhirnya menjadi koreng. Laporan historis infeksi Mpox klade I atau II pada anak-anak dan remaja menggambarkan bahwa ruam sering disertai dengan gejala lain seperti demam, menggigil, berkeringat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), sakit tenggorokan, sakit kepala, atau mialgia (nyeri otot).