Jakarta – Direktur penjara di Ekuador tewas dalam serangan bersenjata yang terjadi pada hari Selasa (3/9) waktu setempat. Badan manajemen penjara negara Amerika Latin tersebut mengonfirmasi bahwa dua petugas penjara juga terluka dalam insiden penembakan tersebut.
Selain direktur penjara, dua pekerja lain yang bersamanya juga mengalami luka-luka. Media lokal telah menerbitkan gambar kendaraan yang ditumpangi oleh para petugas tersebut, yang menunjukkan beberapa lubang peluru di kaca depan kendaraan.
SNAI, badan manajemen penjara Ekuador, menyatakan bahwa polisi saat ini sedang menyelidiki kejahatan tersebut. Penyelidikan ini diharapkan dapat mengungkap pelaku dan motif di balik serangan brutal ini.
Minggu lalu, dua petugas penjara tewas dalam perjalanan menuju tempat kerja mereka di sebuah penjara di Guayaquil, Ekuador barat daya. Guayaquil dikenal sebagai salah satu kota paling keras di Ekuador, di mana geng-geng kriminal sering berebut jalur perdagangan narkoba.
Ekuador mencatat rekor 47 kasus pembunuhan per 100.000 penduduk pada tahun 2023, meningkat tajam dari angka enam kasus pembunuhan per 100.000 penduduk pada tahun 2018. Peningkatan ini menunjukkan situasi keamanan yang semakin memburuk di negara tersebut.
Pemerintahan Presiden Daniel Noboa mengklaim bahwa upaya mereka dalam memerangi kejahatan terorganisasi telah berhasil mengurangi angka pembunuhan. Antara Januari dan September tahun ini, sebanyak 4.236 kasus pembunuhan dilaporkan. Sementara pada periode yang sama tahun 2023, terdapat 5.112 kasus pembunuhan, menurut data dari kementerian dalam negeri.