Jakarta – Dalam beberapa waktu terakhir, olahraga lari telah menjadi tren yang banyak digemari oleh masyarakat. Selain mudah dilakukan, lari juga merupakan salah satu alternatif olahraga murah yang efektif untuk menjaga kesehatan.
Namun, di balik manfaat yang ditawarkan, lari juga memiliki risiko cedera, terutama bagi para pemula. Seringkali, karena hanya mengikuti tren tanpa persiapan yang memadai, lari justru menyebabkan cedera.
Spesialis kedokteran olahraga, dr Andhika Raspati, SpKO, menjelaskan bahwa cedera pada pelari pemula paling sering disebabkan oleh overused injury. Kondisi ini terjadi akibat penggunaan berlebihan dan berulang pada anggota tubuh yang belum siap untuk olahraga dengan intensitas tertentu.
dr Andhika juga menekankan bahwa jenis sepatu, teknik, hingga pola kaki melangkah (gait) dapat mempengaruhi risiko cedera pada pelari pemula. Namun, yang lebih penting adalah menyesuaikan intensitas lari dengan kesadaran akan kemampuan diri sendiri.
Kesadaran akan kapasitas diri seringkali diabaikan, sehingga meningkatkan risiko cedera saat berlari. Menurut dr Andhika, penting bagi pelari pemula untuk memahami batas kemampuan mereka dan tidak memaksakan diri.
Lantas, apa yang bisa dilakukan oleh pelari pemula? dr Andhika menjelaskan bahwa intensitas lari harus disesuaikan dengan kemampuan diri masing-masing. Mengatur jarak yang memang mampu dilakukan dan tingkatkan secara perlahan dalam menu latihan.
Pelari pemula sebaiknya tidak terburu-buru meningkatkan kecepatan atau jarak lari. Pilihlah intensitas yang lebih rendah, baik dari segi jarak, kecepatan, atau durasi, agar tubuh dapat beradaptasi secara bertahap.
dr Andhika juga mengingatkan pentingnya menyertakan hari istirahat. Terkadang, pelari pemula terlalu bersemangat untuk lari setiap hari, padahal tubuh juga memerlukan waktu untuk pulih setelah berolahraga.
Sisipkan waktu istirahat atau latihan ringan agar otot bisa terhindar dari cedera dan memiliki kesempatan untuk regenerasi. Dengan demikian, pelari pemula dapat menikmati manfaat lari tanpa harus khawatir akan risiko cedera.