Jakarta – Informasi mengenai pemulihan layanan meterai digital dari Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) menuai banyak kritik. Protes ini disampaikan langsung oleh pendaftar calon pegawai negeri sipil (CPNS) melalui akun Instagram @peruri.indonesia.
Dalam unggahan bertajuk “Peruri Terus Berupaya Maksimal Memulihkan Layanan e-Meterai”, Peruri menjelaskan tentang upaya pemulihan dan peningkatan kapasitas infrastruktur web khusus untuk layanan pembelian e-meterai bagi pendaftar CPNS 2024. Peruri menyebutkan bahwa masalah terjadi karena antusiasme pendaftar yang meningkat tajam, sehingga menyebabkan antrian panjang. Banyak warganet yang mengeluhkan pengembalian uang pembelian meterai tersebut.
Akun @risa_oktavia meminta Peruri untuk tidak memaksakan pelayanan e-meterai berbasis daring jika pemulihan infrastruktur tersebut belum maksimal seratus persen. Menurutnya, dalam pembayaran pembelian meterai sangat lancar. Minimal, kata @risa_oktavia, jika sistem yang disiapkan Peruri tidak bisa membaca secara otomatis pembayaran yang sudah berhasil, Peruri perlu membuat menu berisi pilihan untuk mengunggah dokumen pembayaran.
Akun @ivyarini menimpali dengan meminta Peruri untuk berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) karena ada masalah teknis dalam layanan pembelian meterai elektronik tersebut. Dia menyarankan dua hal, yaitu Peruri dapat membantu menyarankan kepada pihak BKN untuk memperpanjang batas pendaftaran hingga layanan e-meterai pulih kembali. Kedua, jika terdapat kemungkinan layanan belum dapat pulih dalam waktu dekat, pihak Peruri mungkin dapat menyarankan BKN untuk menempuh alternatif lain, seperti penggunaan meterai offline.
Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya, tidak merespons pesan konfirmasi perihal perbaikan layanan pembelian meterai elektronik. Dalam penjelasan Peruri, menjelang penutupan pendaftaran calon aparatur sipil negara (ASN), web layanan e-meterai mengalami lonjakan penggunaan. Hal ini mengakibatkan adanya antrian panjang bagi pengguna yang ingin mengakses layanan e-meterai, sehingga menyebabkan perlambatan pelayanan e-meterai melalui web.
Peruri menyatakan meminta maaf karena terjadi masalah dalam proses pembelian dan pembubuhan meterai elektronik, khususnya dalam proses pendaftaran ASN 2024. Sebelumnya, Dwina mengatakan bahwa kuota e-meterai yang sudah dibeli tidak akan hilang dan akan kembali secara bertahap. Meterai elektronik yang sudah dibeli dapat dipergunakan untuk berbagai kebutuhan dokumen digital yang membutuhkan pembubuhan meterai dan tidak memiliki masa kadaluarsa.
Demi menjaga kelancaran sistem dan antrean layanan, Peruri melakukan langkah prioritas layanan, seperti penyelesaian antrean pembubuhan (stamping) yang sedang dalam proses, serta pembaharuan kuota untuk akun yang telah berhasil melakukan pembayaran.