Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menegaskan bahwa meskipun Indonesia sedang mengalami deflasi, inflasi inti masih menunjukkan peningkatan sebesar 1,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Mahendra menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mendukung kinerja sektor jasa keuangan yang tetap tumbuh dan terjaga di tengah situasi deflasi ini.
Mahendra juga menambahkan bahwa outstanding pembiayaan pada Juli 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 23,97 persen. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 26,73 persen. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan ekonomi, sektor jasa keuangan masih mampu menunjukkan kinerja yang positif.
Menurut Mahendra, meskipun Indonesia sedang dihadapkan pada deflasi yang berdampak pada penurunan jumlah kelas menengah, keadaan ini tidak mempengaruhi kinerja sektor jasa keuangan. Ia tetap optimis bahwa kinerja dan pertumbuhan di sektor jasa keuangan maupun perekonomian secara umum dapat terjaga dengan baik.
Di sisi lain, OJK bersama pemerintah terus berkolaborasi dalam mengantisipasi kemungkinan dampak buruk deflasi. Salah satu strategi yang diambil adalah dengan menjaga daya beli masyarakat. Selain itu, OJK melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus berupaya mempertahankan stabilitas sektor keuangan.
OJK dan pemerintah berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam menjaga stabilitas sektor keuangan. Langkah-langkah strategis diambil untuk memastikan bahwa sektor jasa keuangan tetap kuat dan mampu menghadapi tantangan ekonomi yang ada. Dengan menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas keuangan, diharapkan kinerja sektor jasa keuangan dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.