Jakarta – Konflik antara Israel dan beberapa milisi Arab kembali memanas. Setelah sebelumnya melibatkan Lebanon dan Yaman, kali ini Israel melancarkan serangan ke Suriah pada hari Minggu.
Media pemerintah Suriah, SANA, melaporkan bahwa serangan tersebut terjadi di sebuah lokasi militer yang sensitif di wilayah Provinsi Hama tengah. Dalam laporan resmi, disebutkan bahwa 14 orang tewas dalam serangan tersebut.
Pemantau perang dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) melaporkan bahwa serangan Israel yang ‘intens’ menewaskan 18 orang, termasuk 8 anggota militer Suriah. Selain itu, 32 orang lainnya dilaporkan terluka.
Israel telah sering melakukan serangan ke Suriah sejak tahun 2011. Tel Aviv menargetkan posisi militer dan pejuang yang didukung Iran, termasuk kelompok Hizbullah Lebanon.
Kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman, menyatakan bahwa para ahli Iran saat ini sedang mengembangkan senjata, termasuk rudal presisi dan pesawat nirawak, di wilayah tersebut. Teheran diketahui merupakan sekutu dekat dari rezim Presiden Suriah Bashar Al Assad.
Otoritas Israel jarang mengomentari serangan perorangan di Suriah. Mereka lebih memilih untuk berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan Iran, yang menjadi musuh bebuyutannya, untuk memperluas kehadiran di wilayah Timur Tengah.
Sementara itu, Iran melontarkan kritikan keras terhadap Israel. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, menyebut serangan tersebut sebagai tindakan ‘kriminal’.