Jakarta – Sejumlah wilayah di utara Vietnam, termasuk Ibu Kota Hanoi, diprediksi akan mengalami banjir bandang setelah topan Yagi menyapu kawasan Asia. Topan Yagi tercatat sebagai badai paling kuat yang pernah menyerang wilayah Asia tahun ini, dengan jumlah korban tewas yang terus bertambah.
Badan Penanganan Bencana Vietnam pada Selasa, 10 September 2024, melaporkan bahwa tanah longsor dan banjir bandang yang dipicu oleh topan Yagi telah menewaskan setidaknya 82 orang, sementara 64 orang lainnya di wilayah utara dinyatakan hilang. Sebagian besar korban tewas akibat terkubur tanah longsor dan tersapu banjir bandang. Selain itu, korban luka-luka tercatat mencapai 752 orang.
Wilayah utara Vietnam, yang merupakan kawasan industri Bac Giang dan Thai Nguyen, terendam banjir. Kawasan ini menjadi rumah bagi pabrik-pabrik untuk barang-barang ekspor seperti Samsung Electronics dan Foxconn, suplier untuk Apple. Banjir yang melanda kawasan ini mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur dan fasilitas produksi.
Sebelumnya, pada Sabtu, 8 Agustus 2024, topan Yagi yang membawa hujan lebat telah menimbulkan bencana tanah longsor di wilayah pantai utara Vietnam. Bencana ini menghancurkan sebagian besar kawasan industri dan area pemukiman di sana. Sebelum mencapai Vietnam, topan Yagi juga telah menyapu Filipina dan wilayah selatan Cina, termasuk Pulau Hainan.
Menurut badan penanganan bencana dan media di Vietnam, ketinggian air sungai di wilayah utara Vietnam mengalami kenaikan yang signifikan, menimbulkan kekhawatiran akan banjir bandang. Beberapa desa dan area perumahan warga terendam banjir. Sebuah jembatan kuno berusia 30 tahun yang membentang di Sungai Merah di Provinsi Phu Tho runtuh pada Senin, 9 September 2024, menyebabkan delapan orang hilang.
Evakuasi dilakukan dari area-area banjir di Provinsi Bac Giang setelah angin topan dan banjir bandang menimbulkan kerusakan yang diperkirakan mencapai USD12.1 juta (Rp186 miliar). Lebih dari 4.600 tentara ditugaskan ke Provinsi Bac Giang untuk membantu proses evakuasi dan menolong para korban.
Di Provinsi Lao Cai, dilaporkan terdapat 19 korban tewas dan 11 orang hilang, sebagian besar akibat tanah longsor. Banjir juga menggenangi 148.600 hektar atau hampir 7 persen sawah di utara Vietnam dan menghancurkan 26.100 hektar perkebunan. Hampir 50 ribu rumah di utara Vietnam juga mengalami kerusakan.