Jakarta – Mobil modern dilengkapi dengan sistem start yang dirancang untuk menghidupkan mesin dengan lancar dan efisien. Motor starter, komponen utama dalam sistem ini, membutuhkan tenaga listrik yang cukup besar untuk memutar poros engkol pada saat pertama kali dihidupkan.
Tenaga listrik yang diperlukan untuk memutar motor starter diambil dari sumber yang terbatas, yaitu baterai 12 volt atau aki. Oleh karena itu, penggunaan listrik harus seefisien mungkin untuk menghindari pemborosan energi.
Banyak orang beranggapan bahwa menyalakan mesin mobil harus dalam kondisi AC mati agar tidak membebani aki. Aji Dwi Nugroho, Foreman Bengkel Aha Motor Yogyakarta, menjelaskan bahwa beban listrik untuk menghidupkan mesin pada saat pertama kali memang cukup besar, sehingga membutuhkan aki yang bertenaga penuh.
Aji menjelaskan bahwa saat motor starter bekerja, hampir semua tenaga listrik dari aki disalurkan untuk motor starter. Akibatnya, kelistrikan untuk lampu, AC, audio, dan komponen lainnya diputus sementara waktu. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa motor starter mendapatkan tenaga yang cukup untuk menghidupkan mesin.
Selain itu, beban mesin juga dibuat seringan mungkin dengan memutus kompresor AC secara otomatis. Dengan demikian, diharapkan mesin dapat hidup dalam sekali angkatan. Menurut Aji, sistem AC pada mobil modern sudah didesain lebih maju, sehingga pengemudi tidak perlu mematikan AC secara manual melalui sakelar.
Aji menambahkan bahwa meskipun sakelar AC masih dalam posisi On saat hendak menghidupkan mesin, sistem pada mobil secara otomatis akan memutus pertautan kompresor melalui magnetic clutch. Dengan demikian, konsumen tidak perlu mematikan AC secara manual saat hendak menghidupkan mesin.