Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan bahwa pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), akan dimulai pada bulan ini. BI memproyeksikan bahwa suku bunga The Fed akan mengalami penurunan sebanyak dua kali lagi hingga akhir tahun ini, sejalan dengan kondisi inflasi yang terjadi di AS.
Menurut proyeksi BI, pemangkasan pertama akan terjadi sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan September. Pemangkasan kedua diperkirakan akan terjadi sebesar 25 bps juga, yang kemungkinan besar akan dilakukan pada bulan November atau Desember 2024.
Lebih lanjut, BI juga memprediksi bahwa pada tahun depan, The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali. Hal ini menunjukkan adanya tren pelonggaran kebijakan moneter yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian global.
Di sisi lain, JP Morgan memiliki pandangan yang berbeda. Mereka memprediksi bahwa kenaikan suku bunga The Fed akan lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi BI. Rinciannya adalah kenaikan sebesar 50 bps pada bulan September, 50 bps pada bulan November, dan 25 bps pada bulan Desember.
Menurut BI, penurunan suku bunga The Fed ini akan memberikan keuntungan bagi Indonesia. Dengan adanya pelonggaran kebijakan moneter di AS, investor diharapkan akan beralih ke negara-negara Emerging Market, termasuk Indonesia. Hal ini dapat meningkatkan aliran investasi ke dalam negeri, yang pada gilirannya akan memperkuat perekonomian Indonesia.