Jakarta – Setidaknya empat jiwa melayang dan ribuan rumah warga terdampak akibat banjir serta tanah longsor yang melanda beberapa wilayah di Thailand pada Rabu (11/9). Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana Thailand melaporkan bahwa dua orang meninggal dunia akibat tanah longsor di Provinsi Chiang Mai, sementara dua lainnya tewas di Chiang Rai, wilayah yang berbatasan dengan Myanmar.
Badan Cuaca Thailand telah mengeluarkan peringatan bahwa hujan lebih diprediksi akan terjadi hingga Selasa pekan depan, yang berisiko menyebabkan banjir lebih lanjut. Pihak berwenang Thailand juga melaporkan bahwa ribuan rumah telah terdampak banjir. Banjir dan tanah longsor ini dipicu oleh hujan lebat yang merupakan dampak dari badai dahsyat Topan Yogi.
Akibat bencana tersebut, bandara internasional Mae Fah Luang di Chiang Rai membatalkan semua penerbangan hingga waktu yang tidak ditentukan. Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan penumpang dan staf bandara.
Menanggapi bencana ini, Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra menyatakan bahwa bantuan sedang dikirimkan untuk 9.000 keluarga yang terdampak di Provinsi Chiang Mai dan Chiang Rai. Pemerintah berupaya untuk memberikan bantuan secepat mungkin kepada warga yang membutuhkan.
Kementerian Kesehatan Thailand juga telah mengerahkan tim medis, relawan, dan tim penyelamat untuk membantu mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Tim ini bekerja keras untuk memastikan bahwa semua warga yang terdampak mendapatkan perawatan medis dan bantuan yang diperlukan.