Jakarta – Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog), Wahyu Suparyono, menegaskan bahwa instansinya siap mendukung program makan bergizi gratis yang diinisiasi oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto. Program ini direncanakan akan dimulai pada tahun depan dengan anggaran sebesar Rp 71 triliun.
Wahyu menjelaskan bahwa pemerintah telah membentuk instansi yang diperlukan untuk menjalankan program makan bergizi gratis ini. Tugas utama Bulog adalah memastikan ketersediaan dan stok beras. Oleh karena itu, momen penyerapan gabah saat ini menjadi sangat penting.
Untuk mengoptimalkan penyerapan gabah, Wahyu menyebutkan bahwa Bulog akan menggandeng berbagai mitra. Kelompok yang akan diajak bekerja sama antara lain Induk Koperasi Unit Desa (Inkud), Perpadi, serta asosiasi penggilingan besar dan kecil. Selain itu, kerja sama juga akan dilakukan dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID Food.
Dukungan Bulog terhadap program ini tercermin dalam kesiapan mereka untuk memastikan ketersediaan pasokan beras sesuai permintaan pemerintah. Ketika pemerintah meminta pasokan segera diisi, Bulog akan langsung bertindak.
Sedikit berbeda dengan Wahyu, Direktur Utama Perum Bulog yang baru saja dicopot, Bayu Krisnamurthi, pernah menyebut bahwa program makan bergizi gratis yang dicanangkan Prabowo memerlukan manajemen yang luar biasa. Dia membandingkan program ini dengan program pembagian 10 kilogram beras dari cadangan beras pemerintah (CBP).
Bayu mengatakan bahwa pengadaan makanan segar setiap hari akan menjadi tantangan manajemen yang sangat besar. Menurutnya, pembagian 10 kilogram beras tidak sebanding dengan tantangan yang dihadapi dalam program andalan Prabowo tersebut.