Jakarta – Ekonomi global saat ini masih berada dalam ketidakpastian yang tinggi. Dalam situasi seperti ini, para investor perlu cermat dalam memilih sektor-sektor yang memiliki potensi untuk berinvestasi.
Seperti yang diketahui, Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve atau The Fed, masih mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 5,25-5,50%. Selain itu, kondisi di Timur Tengah yang terus memanas menambah ketidakpastian dengan kemungkinan terjadinya konflik besar.
Equities Specialist dari DBS Group Research, Maynard Arif, mengungkapkan bahwa ada beberapa sektor yang memiliki potensi jangka panjang untuk investasi.
Pertama, saham perusahaan dengan kapitalisasi besar yang menunjukkan pertumbuhan dan valuasi positif, seperti sektor perbankan dan telekomunikasi. Menurut Maynard, pada semester pertama 2024, sektor perbankan masih menunjukkan prospek yang cukup positif.
Pertumbuhan pendapatan dan kredit perbankan yang tinggi menjadi indikator utama. Namun, investor harus tetap memperhatikan beberapa aspek penting seperti kualitas aset dan tingkat kredit bermasalah.
Selain itu, sektor kesehatan dan kendaraan listrik (Electric Vehicles/EV) juga menunjukkan potensi yang menjanjikan. Untuk sektor kesehatan, Maynard mencatat bahwa pertumbuhan masih positif pada kuartal kedua 2024.
Maynard menekankan bahwa selain melihat sektor yang potensial, investor juga harus memperhatikan valuasi ke depan. Beberapa sektor mengalami koreksi pada kuartal kedua 2024, seperti sektor otomotif dan energi. Oleh karena itu, analisis yang mendalam dan cermat sangat diperlukan untuk menghindari risiko investasi yang tidak diinginkan.