in

Minyak Mentah Melonjak! Prediksi Stok AS Memicu Kenaikan Harga

Jakarta – Harga minyak mentah terus memperlihatkan tren peningkatan pada perdagangan Selasa (17/9). Lonjakan ini dipicu oleh kekhawatiran pasar terkait gangguan produksi di Amerika Serikat (AS) yang disebabkan oleh Badai Francine.

Gangguan yang diakibatkan oleh bencana ini membuat pasar memperkirakan bahwa stok minyak mentah AS akan lebih rendah. Minyak mentah Brent berjangka naik 16 sen atau 0,2 persen menjadi US$72,91 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka WTI AS naik 34 sen atau 0,5 persen menjadi US$70,43 per barel.

Badai Francine yang terus berlanjut telah mengganggu produksi minyak di Teluk Meksiko. Lebih dari 12 persen produksi minyak mentah dan 16 persen produksi gas alam di Teluk Meksiko AS saat ini sedang offline.

Pasar juga terus memantau keputusan bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), terkait pemangkasan suku bunga. Suku bunga yang lebih rendah biasanya meningkatkan peredaran uang, yang pada gilirannya dapat meningkatkan permintaan minyak.

Namun, kenaikan harga minyak ini dibatasi oleh proyeksi pertumbuhan permintaan yang lebih rendah dari China, yang merupakan importir minyak mentah terbesar di dunia. Produksi kilang minyak Tiongkok turun untuk kelima kalinya pada bulan Agustus kemarin, di tengah menurunnya permintaan bahan bakar dan margin ekspor yang lemah.