Jakarta – Pernahkah Anda terjaga dari tidur nyenyak namun mendapati tubuh tak bisa digerakkan sama sekali? Fenomena yang kerap disebut ‘ketindihan jin’ oleh masyarakat awam ini sebenarnya memiliki penjelasan ilmiah yang dikenal sebagai sleep paralysis.
Praktisi kesehatan tidur, dr. Daniel Thomas Suryadisastra, SpN, RPSGT, menjelaskan bahwa apa yang sering disebut sebagai ketindihan jin adalah sleep paralysis. Kondisi ini terjadi ketika seseorang berada dalam fase tidur REM (Rapid Eye Movement), fase terdalam dalam tahapan tidur di mana mimpi biasanya terjadi. Pada fase ini, otot-otot tubuh mengalami relaksasi total, yang membuat tubuh tidak bisa bergerak.
Menurut dr. Daniel, sleep paralysis relatif tidak berbahaya. Meskipun sering dianggap sebagai penyakit, kondisi ini sebenarnya digolongkan sebagai gangguan tidur parasomnia. Parasomnia adalah kategori gangguan tidur yang melibatkan perilaku abnormal selama tidur, seperti berjalan dalam tidur atau mimpi buruk.
Banyak orang yang mengalami sleep paralysis merasakan kesan mistis, seperti adanya kehadiran makhluk gaib atau jin yang menindih tubuh mereka. Namun, dr. Daniel memastikan bahwa sleep paralysis umumnya tidak berlangsung lama. Beberapa saat setelah terbangun, kondisi tubuh akan kembali normal dan kemampuan untuk bergerak akan pulih.
Sleep paralysis terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara otak dan tubuh saat memasuki atau keluar dari fase tidur REM. Ketika otak terbangun tetapi tubuh masih dalam keadaan relaksasi total, terjadilah sleep paralysis. Faktor-faktor seperti stres, kurang tidur, dan pola tidur yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko terjadinya sleep paralysis.
Meskipun tidak berbahaya, sleep paralysis bisa menjadi pengalaman yang menakutkan. Berikut beberapa cara untuk mengurangi risiko terjadinya sleep paralysis:
1. Tidur yang Cukup: Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup setiap malam, sekitar 7-9 jam untuk orang dewasa.
2. Pola Tidur Teratur: Cobalah untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
3. Kurangi Stres: Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk mengurangi stres.
4. Hindari Kafein dan Alkohol: Batasi konsumsi kafein dan alkohol, terutama menjelang waktu tidur.
5. Lingkungan Tidur yang Nyaman: Pastikan kamar tidur Anda nyaman, gelap, dan tenang.