Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan keyakinannya bahwa program makan bergizi gratis yang diusung oleh presiden terpilih Prabowo Subianto akan mampu menggerakkan ekonomi desa. Menurut Amran, program ini tidak hanya berdiri sendiri, tetapi juga akan melibatkan berbagai sektor seperti petani, peternak, dan nelayan.
Amran menjelaskan bahwa para petani, peternak, dan nelayan akan dilibatkan dalam pengadaan pangan yang meliputi telur, ikan, daging, dan sayur. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya pada penerima manfaat, tetapi juga pada para produsen pangan di pedesaan.
Amran juga optimistis bahwa kebutuhan beras sebanyak 200 kilogram (kg) untuk sekitar 3.000 siswa per hari dapat terpenuhi. Ia mengaku telah menyiapkan segala sesuatunya sejak sekarang untuk memastikan kelancaran program ini.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa program makan bergizi gratis ini membutuhkan 200 kg beras untuk 3.000 siswa per hari. Selain itu, Dadan juga menyebutkan bahwa 350 kg daging ayam dan 350 kg sayuran dibutuhkan setiap harinya untuk mendukung program ini.
Menurut Dadan, Indonesia saat ini mengalami surplus produksi telur sebanyak 200 ribu ton per tahun dan surplus 600 ribu ton daging ayam per tahun. Namun, di sisi lain, banyak anak-anak yang masih mengalami kekurangan gizi akibat rendahnya daya beli masyarakat.
Oleh karena itu, program makan bergizi gratis ini diharapkan dapat hadir dengan menyerap produksi dalam negeri dan menyalurkannya kepada penerima bantuan. Dengan demikian, program ini tidak hanya akan membantu meningkatkan gizi anak-anak, tetapi juga akan memberikan manfaat ekonomi bagi para produsen pangan di pedesaan.