Teheran – Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, menyatakan bahwa pembunuhan wakil Komandan Garda Revolusi Iran di Beirut oleh Israel adalah ‘kejahatan mengerikan’. Araqchi menegaskan bahwa tindakan ini tidak akan dibiarkan begitu saja.
Dilansir dari Reuters, Minggu (29/9/2024), Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan tewas dalam serangan Israel di Beirut. Serangan tersebut juga menewaskan kepala Hizbullah, Hassan Nasrallah. Insiden ini menambah ketegangan di kawasan Timur Tengah yang sudah memanas.
Sebelumnya, juru bicara parlemen Iran, Mohammad Baqer Qalibaf, menyatakan bahwa kelompok bersenjata yang bersekutu dengan Iran akan terus menghadapi Israel dengan dukungan Teheran. Aliansi yang dikenal sebagai Poros Perlawanan ini telah dibangun selama beberapa dekade dengan dukungan Iran dan mencakup kelompok Palestina Hamas, Hizbullah di Lebanon, Houthi Yaman, serta berbagai kelompok bersenjata Syiah di Irak dan Suriah.
Qalibaf juga mengeluarkan peringatan keras kepada Amerika Serikat (AS), menuding bahwa AS terlibat dalam membantu Israel. Tuduhan ini semakin memperkeruh hubungan antara Iran dan AS yang sudah tegang.
Wakil Presiden Iran untuk Urusan Strategis, Mohammad Javad Zarif, ketika ditanya tentang pembunuhan Hassan Nasrallah, menyatakan kepada media pemerintah bahwa Iran akan bereaksi pada waktu yang tepat yang dipilihnya terhadap Israel.