Jakarta – Bursa saham Tiongkok kembali mencatatkan performa cemerlang pada perdagangan Senin (30/9/2024), didorong oleh sentimen positif dari stimulus ekonomi yang akan diberikan oleh pemerintah Tiongkok.
Indeks Shanghai Composite Tiongkok melonjak 8,03%, sementara indeks Shenzen Tiongkok meroket 10,67%. Bahkan, indeks CSI yang mencakup pasar saham dengan kapitalisasi besar dan mengambang bebas di Shanghai Composite dan Shenzen, naik tajam sebesar 11,09%.
Reli ini terjadi setelah tiga kota terbesar di Tiongkok melonggarkan aturan bagi pembeli rumah. Selain itu, bank sentral Tiongkok, People’s Bank of China (PBoC), juga mengambil langkah untuk menurunkan suku bunga hipotek. Langkah-langkah ini merupakan bagian dari paket stimulus yang diumumkan pada Selasa lalu, yang mencakup pemangkasan suku bunga, pembebasan uang tunai untuk bank-bank, serta dukungan likuiditas untuk pasar saham.
Meskipun pasar telah mengalami beberapa reli serupa dalam beberapa tahun terakhir yang hanya mencapai titik terendahnya, para investor optimis bahwa momentum pasar saat ini dapat bertahan setidaknya dalam jangka pendek.
Di sisi lain, bursa saham Tiongkok tetap bergairah meski data aktivitas manufaktur terbaru menunjukkan penurunan. Biro Statistik Nasional Tiongkok (NBS) melaporkan bahwa Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Tiongkok berada di angka 49,8 pada September, lebih baik dari perkiraan median ekonom sebesar 49,4. Namun, angka ini masih menunjukkan bahwa sektor manufaktur melanjutkan tren kontraksinya kecuali tiga bulan sejak April 2023.
Menurut data yang dirilis oleh Caixin, indeks PMI manufaktur Caixin Tiongkok turun menjadi 49,3 pada September dari 50,4 pada Agustus. Baik versi NBS maupun Caixin, keduanya kini berada di zona kontraksi. PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula; jika di atas 50, maka dunia usaha sedang dalam fase ekspansi, sementara di bawah itu artinya kontraksi.
Survei PMI menunjukkan bahwa ekonomi Tiongkok masih lesu sebelum pemerintah mengumumkan paket stimulus yang bertujuan untuk menghidupkan kembali pertumbuhan. Sebelumnya pada hari Selasa lalu, PBoC memangkas suku bunga acuan dan membebaskan uang tunai bagi bank untuk menaikkan penyaluran kredit. Sementara itu, elit Politbiro berjanji untuk mendukung pengeluaran fiskal dan menstabilkan sektor properti yang terkepung.
Kecepatan dan intensitas dalam upaya yang tidak biasa tersebut mencerminkan urgensi para pembuat kebijakan dan meningkatkan sentimen para investor. Saham-saham Tiongkok mencapai reli mingguan terbesarnya sejak 2008 pada hari Jumat.
Pesimisme terlihat jelas sebelum pengumuman stimulus. Hal ini tercermin dari keyakinan konsumen Tiongkok yang turun pada Agustus ke level terendah sejak November 2022. Gambaran kondisi perekonomian Tiongkok yang masih muram semakin terlihat setelah rilis data yang berorientasi pada eksportir menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur Tiongkok secara tak terduga mengalami kontraksi pada September.