Beirut – Kelompok Hizbullah mengumumkan bahwa pasukannya telah melancarkan serangan roket terhadap pangkalan intelijen militer Israel di dekat Tel Aviv pada Selasa (1/10). Otoritas Israel melaporkan bahwa salah satu proyektil yang ditembakkan dari Lebanon menghantam jalanan dan menyebabkan korban luka.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (1/10/2024), Hizbullah menyebut bahwa serangannya menargetkan pangkalan Glilot, yang merupakan markas unit intelijen militer Israel, Unit 8200, serta markas besar badan intelijen Mossad.
Sirene peringatan berbunyi saat serangan udara menyerang Israel bagian tengah pada Selasa (1/10/2024) waktu setempat. Jurnalis AFP yang berada di lapangan melaporkan adanya suara rentetan ledakan di kota Tel Aviv.
Militer Israel, menyatakan bahwa sejumlah proyektil telah ditembakkan dari wilayah Lebanon. Kepolisian Israel melaporkan bahwa salah satu proyektil tersebut menghantam ruas jalanan di dekat pusat kota Kfar Kassen, melukai seorang pria yang terkena serpihan logam dari proyektil tersebut. Korban luka tersebut telah mendapatkan perawatan medis darurat.
Serangan lintas perbatasan dari Lebanon ini terjadi ketika Israel melancarkan apa yang disebutnya sebagai “operasi darat terbatas” di dalam wilayah Lebanon bagian selatan, yang menargetkan Beirut bagian selatan. Militer Tel Aviv juga menggempur Damaskus di Suriah dan Jalur Gaza pada waktu yang hampir bersamaan.
Pada Selasa (1/10) pagi, militer Israel mengumumkan bahwa pasukannya, yang didukung oleh serangan udara dan artileri, melancarkan “serangan darat yang terarah” terhadap posisi Hizbullah di area permukiman di sepanjang perbatasan. Disebutkan bahwa target-target yang diserang dalam operasi darat tersebut dianggap sebagai “ancaman langsung” bagi warga Israel utara.
Tel Aviv juga memperingatkan warga sipil Lebanon di wilayah selatan negara tersebut untuk tidak berkendara di sepanjang perbatasan.