Jakarta – Dunia maya kembali digemparkan oleh hasil uji laboratorium yang mengungkap bahwa sejumlah produk serum retinol ternyata melebih-lebihkan klaimnya, atau kandungannya tidak sesuai dengan yang tertera pada label. Temuan ini menimbulkan keresahan di kalangan pengguna, terutama mereka yang rutin menggunakan produk perawatan wajah berbahan retinol.
Retinol dikenal sebagai zat aktif yang kerap digunakan dalam produk perawatan kulit. Bahan ini bertujuan utama untuk menyamarkan tanda-tanda penuaan, sehingga banyak diminati, terutama oleh kaum wanita. Retinol bekerja dengan cara memperbarui sel-sel kulit, dan efeknya biasanya mulai terlihat setelah sekitar satu bulan penggunaan rutin.
Ahli dermatologi, dr Fitria Agustina, SpKK, FINSDV, FAADV, memberikan nasihat penting bagi masyarakat yang ingin menggunakan produk perawatan kulit berbahan retinol. Menurutnya, sebelum membeli produk tersebut, penting untuk mengetahui jenis kulit masing-masing agar dapat menentukan konsentrasi retinol yang tepat. Bagi pemula, disarankan untuk tidak langsung menggunakan retinol dengan konsentrasi yang terlalu tinggi.
dr Fitria juga menekankan bahwa jika produk retinol yang dibeli ternyata melebih-lebihkan klaimnya, maka hasil yang diperoleh tidak akan sesuai dengan klaim yang disampaikan. Hal ini dapat menyebabkan kekecewaan bagi konsumen yang berharap mendapatkan manfaat maksimal dari produk tersebut.
Penggunaan retinol secara rutin sebagai bagian dari perawatan kulit harian dapat memberikan berbagai manfaat. Selain membantu menyamarkan tanda-tanda penuaan, retinol juga dapat menjaga pori-pori tetap bersih dan mengontrol produksi minyak berlebih di wajah. Bahan aktif ini juga efektif dalam menghilangkan bintik hitam dan mengecilkan pori-pori, menjadikannya pilihan populer dalam perawatan kulit.