in

Menkominfo Bongkar Fakta Mengejutkan: Hacker Bukan Pahlawan!

Jakarta – Dalam sebuah pernyataan yang menggugah kesadaran publik, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa pandangan masyarakat terhadap hacker perlu ditinjau ulang. Seringkali dianggap sebagai biang keladi kebocoran data di Indonesia, Budi mengajak masyarakat untuk lebih kritis dalam menilai peran hacker dalam insiden-insiden tersebut.

Budi mengungkapkan keheranannya terhadap motif di balik serangan yang dilakukan oleh para hacker, terutama ketika serangan tersebut menargetkan fasilitas umum. Pertanyaan besar pun muncul mengenai tujuan sebenarnya dari tindakan-tindakan ini, yang seolah-olah tidak memiliki arah yang jelas.

Seperti yang telah dilaporkan sebelumnya, insiden kebocoran data di Indonesia terus berulang hingga tahun 2024. Tidak hanya data pribadi masyarakat yang menjadi sasaran, tetapi juga instansi pemerintah yang menjadi target para hacker. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran yang mendalam di kalangan masyarakat dan pemerintah.

Salah satu kebocoran data terbaru yang menjadi sorotan adalah kebocoran data nomor pokok wajib pajak (NPWP). Berdasarkan informasi terkini, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan kebocoran tersebut.

Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto, turut memberikan penjelasan mengenai isu kebocoran data pribadi dan NPWP milik warga, termasuk data milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Hadi menyampaikan bahwa hasil koordinasi dengan BSSN menunjukkan bahwa sebagian data NPWP yang bocor tidak sesuai dengan data asli.

Hadi juga menjelaskan bahwa data NPWP tersebut tidak termasuk dalam cakupan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). Ia menduga bahwa data-data tersebut diperoleh dari sejumlah lembaga di tingkat kota atau kabupaten, yang menambah kompleksitas dalam penanganan kasus ini.