Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan mengalami penguatan pada perdagangan Selasa, 15 Oktober. CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, menyatakan bahwa IHSG masih menjadi magnet bagi para investor. Hal ini didukung oleh aliran modal masuk (capital inflow) secara year to date (ytd) yang menunjukkan kepercayaan terhadap kestabilan ekonomi Indonesia.
William memproyeksikan bahwa IHSG akan bergerak dalam rentang support di level 7.505 dan resistance di level 7.587. Prediksi ini didasarkan pada analisis teknikal dan fundamental yang menunjukkan potensi penguatan di pasar saham.
Dalam konteks saham pilihan, William merekomendasikan beberapa saham unggulan yang dianggap memiliki potensi pertumbuhan. Saham-saham tersebut antara lain ASII, ASRI, AALI, TLKM, INTP, UNVR, BBRI, BBCA, BBNI, dan KLBF. Saham-saham ini dipilih berdasarkan kinerja perusahaan dan prospek pertumbuhan di masa depan.
Sementara itu, William Hartanto, seorang praktisi pasar modal dan pendiri WH-Project, mengamati bahwa IHSG masih menghadapi tekanan dari aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing. Hal ini menyebabkan saham-saham berkapitalisasi besar (big caps) belum mampu memimpin pasar secara keseluruhan. William Hartanto memprediksi bahwa pergerakan IHSG akan berada dalam rentang 7.500 hingga 7.630.
Pada perdagangan Senin, 14 Oktober, IHSG berhasil naik ke level 7.559. Indeks saham mengalami kenaikan sebesar 39,05 poin atau sekitar 0,52 persen dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan adanya sentimen positif di pasar saham.
Investor melakukan transaksi dengan nilai mencapai Rp8,90 triliun, dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,83 miliar saham. Aktivitas transaksi yang tinggi ini mencerminkan minat investor yang kuat terhadap pasar saham Indonesia.