Jakarta – Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia menyaksikan lonjakan luar biasa dalam pengembangan talenta digital. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika, Hary Budiarto, mengungkapkan bahwa sejak 2018, upaya ini telah membuahkan hasil yang mengesankan.
Pada mulanya, inisiatif Kemenkominfo dalam mengasah talenta digital hanya mampu melahirkan 10 ribu individu yang siap bersaing di industri. Namun, angka ini melonjak menjadi 50 ribu pada tahun berikutnya, dan terus meningkat hingga mencapai 100 ribu di tahun selanjutnya. Pada tahun 2022, Kemenkominfo berhasil mencetak 250 ribu talenta digital dalam satu tahun.
Saat ini, berbagai program yang dijalankan oleh Kemenkominfo mampu menghasilkan 100 ribu talenta digital setiap tahunnya. Namun, Hary Budiarto menekankan bahwa Indonesia memerlukan 12 juta talenta digital hingga tahun 2030. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 9 juta yang dapat dihasilkan melalui sektor pendidikan formal, sehingga masih terdapat kekurangan 500 ribu talenta digital per tahun yang harus dipenuhi.
Untuk mengatasi kekurangan ini, Hary menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan teknologi, operator seluler, dan perusahaan lain yang memiliki visi untuk mencetak talenta digital unggulan. Kolaborasi multipihak ini diharapkan dapat membantu mencapai target 12 juta talenta digital yang dibutuhkan.
Menjelang tahun 2025, pemerintah tidak hanya berfokus pada kuantitas talenta digital yang dihasilkan, tetapi juga pada peningkatan kualitasnya. Dengan demikian, Indonesia diharapkan dapat bersaing di kancah global dengan talenta digital yang tidak hanya banyak, tetapi juga berkualitas tinggi.