Jakarta – Pada Rabu pagi (16/10), kurs rupiah dibuka di level Rp15.542 per dolar AS di pasar spot. Mata uang Garuda ini mencatat kenaikan sebesar 46 poin atau 0,30 persen dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya. Penguatan ini menandakan tren positif bagi rupiah di tengah dinamika pasar global yang bergejolak.
Tak hanya rupiah, mayoritas mata uang Asia lainnya juga menunjukkan penguatan pagi ini. Di antara mata uang yang menguat adalah rupee India, yuan Tiongkok, dolar Singapura, yen Jepang, peso Filipina, won Korea Selatan, ringgit Malaysia, dan baht Thailand. Namun, di sisi lain, dolar Hong Kong mengalami penurunan.
Lukman Leong, seorang analis komoditas dan mata uang, memproyeksikan bahwa rupiah memiliki potensi untuk terus menguat terhadap dolar AS. Meski demikian, ia mengingatkan adanya sentimen yang perlu diwaspadai, terutama terkait pergerakan suku bunga Bank Indonesia (BI). Menurutnya, pergerakan suku bunga ini dapat mempengaruhi stabilitas nilai tukar rupiah.
Lukman Leong memperkirakan bahwa rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp15.500 hingga Rp15.600 per dolar AS pada hari ini. Kisaran ini mencerminkan potensi fluktuasi yang dapat terjadi seiring dengan perkembangan ekonomi global dan kebijakan moneter domestik.