Jakarta – Di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto yang baru, diharapkan segera ada pengumuman resmi mengenai habisnya subsidi Rp7 juta per unit untuk pembelian motor listrik. Langkah ini krusial untuk menghindari kebingungan di kalangan masyarakat yang masih menanti kelanjutan subsidi tersebut, sehingga menunda keputusan pembelian.
Yifang Grup, salah satu produsen motor listrik, menegaskan bahwa subsidi ini memiliki dampak signifikan terhadap minat beli masyarakat, terutama untuk model tertentu. Eddy Chan, CEO Yifang Grup, menyatakan bahwa subsidi motor listrik sangat bermanfaat bagi pekerja ojek online. Tanpa adanya subsidi, banyak dari mereka yang enggan untuk membeli motor listrik.
Meskipun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum secara resmi mengumumkan bahwa jatah subsidi telah habis, informasi tersebut sudah tersedia di situs Sisapira. Sejak awal September, situs ini mencantumkan keterangan ‘0 Alokasi Anggaran yang Masih Tersedia 2024’, menandakan bahwa subsidi sudah tidak lagi tersedia.
Kementerian Perindustrian, yang bertanggung jawab menyalurkan subsidi ini, menyatakan bahwa pada awal tahun, kuota subsidi Rp7 juta per unit ditetapkan untuk 50 ribu unit. Namun, pada bulan Agustus, kuota tersebut ditingkatkan menjadi sekitar 60 ribu unit. Berdasarkan data dari Sisapira, hingga saat ini tercatat sebanyak 60.813 unit telah menerima subsidi.