Jakarta – Dalam kurun waktu belakangan ini, penyedia layanan pembiayaan mencatat adanya penurunan daya beli masyarakat yang berimbas pada merosotnya penjualan mobil baru sepanjang tahun ini. Situasi ini mendorong masyarakat untuk lebih memilih membeli mobil bekas sebagai alternatif yang lebih terjangkau.
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance, Ristiawan Suherman, mengungkapkan bahwa sektor industri pembiayaan mengalami pertumbuhan nilai aset sebesar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini, menurutnya, didorong oleh sektor otomotif, khususnya penjualan mobil bekas. Ristiawan menjelaskan bahwa mobil bekas kini menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang tidak membeli mobil baru, dengan pertumbuhan penjualan mencapai 21 persen.
Ristiawan juga memberikan pandangannya mengenai alasan di balik penurunan penjualan mobil baru. Menurutnya, pandemi Covid-19 memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan masyarakat dalam mengganti mobil baru. Selama pandemi, yang berlangsung selama dua hingga tiga tahun, banyak mobil tidak digunakan akibat kebijakan lockdown. Hal ini menyebabkan individu yang biasanya mengganti mobil setiap lima tahun atau setelah mencapai 100 ribu kilometer, kini cenderung menggunakan mobil mereka lebih lama.