in ,

Kabar Baik untuk Investor Reksa Dana di Indonesia!

Jakarta – Pertumbuhan reksa dana di Indonesia masih menghadapi tantangan yang cukup besar. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat mencapai Rp504,80 triliun, mengalami kenaikan sebesar 1,28% dan 0,67%. Namun, meskipun ada peningkatan, net subscription hanya mencapai Rp1,31 triliun, sementara net redemption mencapai Rp9,80 triliun .

Direktur Investasi KISI Asset Management, Arfan F. Karniody, mengungkapkan bahwa secara historis, industri reksa dana di Indonesia cenderung stagnan. Menurutnya, stagnasi ini disebabkan oleh kinerja produk reksa dana tertentu yang kurang optimal. Namun, ada beberapa produk yang menunjukkan perkembangan positif, seperti reksa dana fixed income berbasis obligasi dan reksa dana pasar uang, yang saat ini menjadi produk unggulan KISI AM.

Arfan menjelaskan bahwa KISI AM meluncurkan produk reksa dana fixed income pada bulan Februari lalu. Dalam kurun waktu sekitar delapan bulan, aset kelolaan atau asset under management (AUM) produk ini telah mencapai sekitar Rp400 miliar. Secara keseluruhan, AUM KISI AM juga mengalami pertumbuhan, mencapai sekitar Rp1,2 triliun saat ini, dibandingkan dengan tahun lalu yang berada di angka yang sama.

Di tengah tren penurunan suku bunga acuan, Arfan menilai ini adalah momen yang tepat untuk berinvestasi di reksa dana fixed income. Menurutnya, penurunan suku bunga memiliki dampak positif terhadap perekonomian secara keseluruhan. Dalam konteks reksa dana fixed income, harga obligasi cenderung naik seiring dengan turunnya suku bunga.

Selain itu, Arfan juga menyoroti dampak penurunan suku bunga terhadap pasar saham. Ia menjelaskan bahwa secara sederhana, ketika suku bunga turun, perekonomian diasumsikan akan membaik, yang pada gilirannya dapat memberikan dorongan positif bagi pasar saham.