Jakarta – Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia. Penyakit ini terjadi ketika kadar glukosa dalam darah meningkat secara berlebihan. Ahli gizi klinis, dr Christopher Andrian, MGizi, SpGK, menyebut diabetes sebagai “pembunuh diam-diam” karena gejalanya sering kali tidak disadari oleh penderitanya.
dr Christopher mengungkapkan bahwa ada beberapa keluhan yang sebenarnya merupakan gejala dari diabetes. Gejala tersebut antara lain sering merasa lapar, sering haus, dan lebih sering buang air kecil. Menurutnya, gejala sering buang air kecil di malam hari sering kali diabaikan oleh banyak orang. Mereka menganggap keluhan ini muncul akibat banyaknya cairan yang diminum.
Keluhan-keluhan tersebut umumnya disebabkan oleh gangguan insulin atau peningkatan kadar gula darah. Oleh karena itu, dr Christopher menyarankan agar masyarakat rutin melakukan pengecekan gula darah untuk memastikan kadar gula darah tetap dalam kondisi normal. Pengecekan yang dapat dilakukan meliputi gula darah puasa dan gula darah setelah makan. Selain itu, pemeriksaan gula darah HbA1c juga penting karena dapat menunjukkan kadar gula darah rata-rata dalam 2-3 bulan terakhir.
Pengecekan gula darah secara rutin sangat penting untuk mendeteksi dini adanya gangguan metabolisme dalam tubuh. Dengan mengetahui kadar gula darah, seseorang dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat untuk menghindari komplikasi serius yang dapat ditimbulkan oleh diabetes. Pemeriksaan gula darah puasa dilakukan setelah berpuasa selama 8-10 jam, sedangkan pemeriksaan gula darah setelah makan dilakukan dua jam setelah makan.
Pemeriksaan HbA1c merupakan salah satu cara untuk memantau kadar gula darah dalam jangka panjang. Tes ini mengukur persentase hemoglobin yang terikat dengan glukosa dalam darah. Hasil pemeriksaan HbA1c dapat memberikan gambaran tentang rata-rata kadar gula darah selama 2-3 bulan terakhir.