Manchester – Manchester City kini terperosok dalam situasi yang kurang menguntungkan setelah mengalami empat kekalahan berturut-turut di berbagai ajang. Meski jarang terjadi, Pep Guardiola, pelatih kepala City, menganggap situasi ini sebagai bagian dari dinamika sepak bola yang tak terhindarkan.
City harus menelan pil pahit setelah kalah dari Tottenham Hotspur, Bournemouth, Sporting, dan Brighton & Hove Albion. Kekalahan ini menempatkan City dalam tekanan besar, terutama menjelang laga melawan Tottenham di Etihad Stadium pada Minggu (24/11/2024) dini hari WIB. Pertandingan ini menjadi kesempatan bagi City untuk membalas kekalahan dari Spurs yang terjadi pada akhir Oktober lalu, yang menjadi awal dari rangkaian hasil buruk ini.
Rangkaian kekalahan ini berdampak signifikan pada posisi Manchester City di klasemen Premier League. Saat ini, mereka tertinggal lima poin dari Liverpool yang tampil impresif di bawah asuhan Arne Slot. Situasi ini menambah tekanan bagi Guardiola dan timnya untuk segera bangkit dan kembali ke jalur kemenangan.
Pep Guardiola, yang dikenal sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia, kini menghadapi tantangan besar dalam kariernya. Empat kekalahan beruntun ini menjadi yang pertama baginya sebagai pelatih/manajer. Ketika ditanya mengenai tekanan yang dihadapinya, Guardiola tetap tenang dan menyatakan bahwa situasi ini adalah bagian dari dinamika sepak bola.
Pertandingan melawan Tottenham di Etihad Stadium menjadi sangat krusial bagi Manchester City. Kemenangan tidak hanya penting untuk mengakhiri tren negatif, tetapi juga untuk menjaga peluang mereka dalam perburuan gelar Premier League.