in

Wicked dan Gladiator II Debut, Box Office Hollywood Gempar!

Jakarta – Film adaptasi dari panggung Broadway, Wicked, sukses mencuri perhatian dengan debut yang memukau di box office Hollywood pekan ini. Dengan pendapatan mencapai US$114 juta dari penayangan di 3.888 bioskop selama akhir pekan, Wicked langsung merajai posisi teratas. Angka ini setara dengan Rp1,81 triliun (dengan kurs US$1=Rp15.944), menjadikannya debut domestik terbesar ketiga tahun ini.

Dua film yang sebelumnya menduduki posisi puncak adalah Deadpool & Wolverine dengan pendapatan US$211 juta dan Inside Out yang meraih US$154 juta. Namun, Wicked berhasil mencatatkan rekor sebagai debut tertinggi untuk adaptasi Broadway, melampaui Into the Woods yang hanya meraih US$31 juta saat dirilis pada 2014.

Keberhasilan Wicked tidak hanya berhenti di situ. Film ini juga tercatat sebagai salah satu film musikal terbesar dalam sejarah, mengungguli The Little Mermaid yang meraih US$95,5 juta. Meski demikian, Wicked masih berada di belakang Frozen II yang mencatatkan pendapatan US$130 juta.

Sementara itu, Gladiator II yang baru saja dirilis di Amerika Serikat, menempati posisi kedua dengan pendapatan US$55,5 juta dari penayangan di 3.573 bioskop selama akhir pekan. Meskipun belum jelas apakah Wicked dan Gladiator II akan saling mendukung seperti fenomena Barbenheimer pada 2023, kedua film ini berhasil menciptakan salah satu akhir pekan terbesar tahun ini dengan total pendapatan sekitar US$210 juta.

Kesuksesan Wicked di box office dinilai sebagai anomali sinematik, mengingat adaptasi musikal belum pernah ditayangkan di layar lebar lebih dari satu dekade. Terakhir kali, Les Miserables pada 2012 berhasil meraih pendapatan global sebesar US$442 juta, sementara Into the Woods pada 2014 mencatatkan pendapatan US$212 juta secara global.

Beberapa adaptasi musikal terbaru, seperti pembuatan ulang West Side Story oleh Steven Spielberg, In the Heights karya Chu, Dear Evan Hansen, Cats, dan The Color Purple, kurang berhasil di pasaran meskipun berasal dari produksi yang populer. Berbagai alasan menjadi faktor kegagalan tersebut, mulai dari ekspektasi penonton hingga eksekusi adaptasi yang kurang memuaskan.