Islamabad – Otoritas Pakistan melaporkan bahwa empat personel pasukan keamanan tewas dalam serangan massa yang terjadi di ibu kota. Insiden ini berlangsung ketika para pendukung mantan Perdana Menteri Imran Khan membanjiri Islamabad, menuntut pembebasan pemimpin mereka. Para demonstran dilaporkan semakin mendekati pusat kota, menambah ketegangan di wilayah tersebut.
Menurut laporan yang diterima dari otoritas Pakistan, seperti dilansir AFP pada Selasa (26/11/2024), para demonstran yang bersenjatakan tongkat dan ketapel menyerang personel kepolisian di wilayah barat Islamabad. Lokasi serangan ini berjarak kurang dari 10 kilometer dari pusat pemerintahan yang menjadi target para demonstran.
Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi, mengonfirmasi bahwa empat anggota pasukan paramiliter Rangers tewas dalam serangan yang dilakukan oleh “para penjahat” di jalan raya menuju sektor pemerintahan di Islamabad. PM Shehbaz Sharif menambahkan bahwa keempat personel keamanan tersebut tewas setelah “dilindas kendaraan”.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Senin (25/11), pemerintah Pakistan mengumumkan bahwa satu polisi tewas dan sembilan lainnya terluka parah dalam bentrokan yang berlangsung selama dua hari dengan para demonstran yang bergerak mendekati ibu kota. Situasi ini semakin memanas seiring dengan meningkatnya ketegangan antara pihak keamanan dan pendukung Khan.
Imran Khan dilarang mencalonkan diri dalam pemilu pada Februari lalu, yang diwarnai tuduhan kecurangan. Khan menghadapi puluhan kasus hukum yang diklaimnya sebagai upaya untuk mencegahnya kembali ke pemerintahan. Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), yang didirikan oleh Khan, secara rutin menggelar unjuk rasa menentang pemerintah, dengan tujuan menduduki ruang-ruang publik di Islamabad dan kota-kota besar lainnya.
Sejak Sabtu (23/11) tengah malam, ibu kota Pakistan berada di bawah perintah lockdown. Akses internet seluler terputus secara sporadis, dan lebih dari 20.000 polisi dikerahkan ke jalanan, sebagian besar bersenjatakan perisai antikerusuhan dan tongkat. Pekan lalu, otoritas Islamabad mengumumkan larangan perkumpulan publik selama dua bulan untuk meredam situasi.
Konvoi PTI yang berangkat dari basis mereka di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan Provinsi Punjab, provinsi terpadat di Pakistan, berhasil menyingkirkan pembatas jalan yang terdiri dari kontainer-kontainer. Tuntutan utama PTI adalah pembebasan Khan, yang menjabat sebagai PM Pakistan dari tahun 2018 hingga 2022, dari penjara.
Para demonstran PTI juga memprotes dugaan kecurangan dalam pemilu Februari lalu dan amandemen konstitusi yang didukung pemerintah Pakistan baru-baru ini. Amandemen tersebut memberikan kekuasaan lebih besar kepada pengadilan ketika Khan menghadapi puluhan kasus hukum. Imran Khan dilengserkan melalui mosi tidak percaya setelah berselisih dengan lembaga militer yang berkuasa, yang menurut para analis, mengatur naik-turunnya politisi Pakistan. Sebagai pemimpin oposisi, Khan memimpin kampanye pembangkangan dengan unjuk rasa jalanan yang sering kali berujung pada kerusuhan.