in ,

Amnesty Bongkar Tuduhan Genosida Israel di Gaza: Harus Dihentikan Sekarang!

Jakarta – Amnesty International baru-baru ini melontarkan tuduhan berat terhadap Israel, menuduh negara tersebut melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza sejak konflik pecah tahun lalu. Pada Kamis (5/12), Amnesty menyatakan bahwa laporan terbaru mereka merupakan “peringatan” bagi komunitas global untuk lebih memperhatikan situasi di Gaza.

Organisasi hak asasi manusia yang berpusat di London, Inggris ini, mengungkapkan bahwa tuduhan mereka didasarkan pada “pernyataan genosida dan tindakan tidak manusiawi oleh pejabat pemerintah dan militer Israel”. Selain itu, Amnesty juga memanfaatkan citra satelit yang menunjukkan kehancuran, kondisi lapangan, serta laporan langsung dari warga Gaza sebagai bukti pendukung.

Sebelumnya, pada tanggal 7 Oktober 2023, kelompok Hamas melancarkan serangan besar-besaran di wilayah selatan Israel. Serangan ini memicu respons militer Israel yang mematikan, menambah ketegangan di kawasan tersebut. Israel, di sisi lain, dengan tegas membantah tuduhan genosida yang dilayangkan kepada mereka, dan menuduh Hamas menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia dalam konflik ini.

Laporan setebal 300 halaman yang dirilis Amnesty menyoroti sejumlah insiden di mana “tidak ada kehadiran Hamas atau sasaran militer lainnya” yang terlibat. Laporan tersebut juga mencatat 15 serangan udara di Gaza antara 7 Oktober 2023 dan 20 April, yang mengakibatkan kematian 334 warga sipil, termasuk 141 anak-anak. Amnesty menyatakan bahwa mereka tidak menemukan “bukti bahwa salah satu dari serangan-serangan ini diarahkan pada sasaran militer”.

Selain mencatat puluhan ribu kematian, laporan Amnesty juga menyoroti trauma fisik dan psikologis yang dialami warga Gaza. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa warga Palestina menjadi sasaran “malnutrisi, kelaparan, dan penyakit”, serta terpapar pada “kematian yang lambat dan terencana”. Sejak dimulainya perang, setidaknya 44.532 orang telah tewas di Gaza, sebagian besar adalah warga sipil, menurut data dari kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.