in

Revolusi Mengejutkan! Pelatih Top Bulutangkis Indonesia Cabut!

Jakarta – Bulutangkis, sebagai salah satu olahraga kebanggaan Nusantara, kini memasuki babak baru yang sarat tantangan. Ini terjadi setelah sejumlah pelatih ternama memutuskan untuk meninggalkan Pelatnas PBSI. Di bawah kepemimpinan M. Fadil Imran, PP PBSI melakukan perubahan signifikan, termasuk membuka rekrutmen terbuka untuk posisi pelatih teknik dan tim pendukung.

Dengan adanya rekrutmen terbuka ini, seluruh posisi pelatih di Cipayung dikosongkan sementara hingga diumumkannya pelatih baru. PBSI memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi siapa saja yang memenuhi syarat untuk mengajukan diri, baik pelatih dari dalam maupun luar negeri, termasuk mereka yang sebelumnya menjabat di Pelatnas PBSI.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap penurunan prestasi bulutangkis Indonesia dalam setahun terakhir. Salah satu kekecewaan terbesar adalah kegagalan mempertahankan tradisi medali emas di Olimpiade Paris 2024, di mana Indonesia hanya berhasil meraih satu medali perunggu melalui Gregoria Mariska Tunjung di nomor tunggal putri.

Rekrutmen terbuka ini dianggap sebagai revolusi dalam dunia bulutangkis Indonesia, meskipun harus ‘mengorbankan’ pelatih-pelatih lama yang telah berjasa. Beberapa pelatih yang memutuskan untuk tidak mengajukan diri kembali antara lain Herry Iman Pierngadi (ganda campuran), Aryono Miranat (ganda putra), dan Irwansyah (tunggal putra).

Para pelatih ini telah berperan penting dalam kesuksesan atlet-atlet putra Indonesia, seperti Fajar Alfian, Jonatan Christrie, dan Anthony Sinisuka Ginting. Di bawah bimbingan mereka, ganda putra Indonesia pernah menjadi sektor yang paling disegani dan sering menjadi andalan.

Sektor tunggal putra juga mencatatkan sejarah dengan menciptakan all Indonesia final di All England 2024, sebuah pencapaian yang terakhir kali terjadi pada tahun 1994. Pada ajang All England 2024, Indonesia berhasil menjadi juara umum setelah Jonatan dan pasangan Fajar/Rian mempertahankan gelar mereka.

Di bawah kepemimpinan Irwansyah, tunggal putra Indonesia juga berhasil mempertahankan gelar juara Asia selama dua tahun berturut-turut, dengan Ginting juara pada 2023 dan Jonatan pada 2024.

PBSI kini bertaruh pada perubahan yang mereka lakukan untuk empat tahun ke depan. Meskipun belum ada kepastian mengenai siapa yang akan menggantikan pelatih-pelatih top dunia tersebut, harapan besar tertuju pada kemampuan untuk membawa perubahan yang lebih baik dari era sebelumnya.

Aryono Miranat, salah satu pelatih yang tidak mengajukan diri kembali, sempat menyatakan optimismenya terhadap langkah terobosan yang dilakukan oleh PBSI. Ia berharap perubahan ini dapat membawa angin segar dan meningkatkan prestasi bulutangkis Indonesia di kancah internasional.