in ,

Taliban Balas Dendam! Serangan Udara Hantam Pakistan!

Jakarta – Pasukan militer Taliban telah melancarkan serangan terhadap “sejumlah titik” di Pakistan, menyusul serangan udara yang dilakukan oleh jet tempur Pakistan di wilayah Afghanistan pada pekan ini. Ketegangan antara kedua negara tetangga ini semakin memanas, dengan masing-masing pihak saling menuduh dan membalas serangan.

Kementerian Pertahanan Afghanistan tidak memberikan rincian spesifik mengenai wilayah Pakistan yang menjadi sasaran serangan mereka. Namun, mereka menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan “di luar ‘garis hipotetis'”, istilah yang digunakan untuk merujuk pada perbatasan yang telah lama diperselisihkan antara Afghanistan dan Pakistan, yang dikenal sebagai Garis Durand. Garis ini digambar oleh pemerintah kolonial Inggris pada abad ke-19 dan telah menjadi sumber ketegangan selama beberapa dekade.

Ketika ditanya apakah pernyataan tersebut merujuk pada Pakistan, juru bicara kementerian, Enayatullah Khowarazmi, menegaskan bahwa mereka tidak mengakui wilayah tersebut sebagai bagian dari Pakistan.

Hingga saat ini, tidak ada rincian mengenai korban atau daerah spesifik yang menjadi sasaran serangan. Pihak militer Pakistan dan juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden ini.

Pihak berwenang Afghanistan telah memperingatkan bahwa mereka akan membalas serangan udara Pakistan, yang menurut mereka telah menewaskan warga sipil. Di sisi lain, Islamabad mengklaim bahwa serangan mereka ditujukan untuk menargetkan tempat persembunyian militan Islamis di sepanjang perbatasan.

Hubungan antara Afghanistan dan Pakistan memang telah lama tegang, dengan Pakistan menuduh bahwa beberapa serangan militan di wilayahnya diluncurkan dari Afghanistan. Namun, Taliban membantah tuduhan tersebut.

Sebelumnya, jet tempur Pakistan membombardir distrik Barmal di Provinsi Patika Timur, Afghanistan, yang mengakibatkan 46 orang tewas, termasuk wanita dan anak-anak. Wakil juru bicara pemerintahan Taliban, Mullah Hamdullah Fitrat, mengonfirmasi jumlah korban tersebut dan menyatakan bahwa sekitar enam orang lainnya terluka akibat serangan tersebut.

Sebagai respons, Taliban mengajukan protes resmi kepada Pakistan dengan memanggil kuasa usaha mereka di Kabul.